STRUKTUR KONTROL PERULANGAN FOR

 

STRUKTUR KONTROL PERULANGAN

 

Perhatikan penambahan nilai berikut ini :

1 + 2 = 3

1 + 2 + 3 + 4 =10

 

Penambahan nilai di atas dapat dikatakan “mudah”. Namun berapakah nilai dari  penambahan berikut :

1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + …. + 100 ? atau

1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + …. + 1000 ?

 

Jika menghitungnya secara manual, akan sangat melelahkan. 

Jika menghitungnya dengan kalkulator, mungkin akan sedikit lebih membantu. Namun jika dengan kalkulator, cara menghitungnya adalah dengan memasukkan/menekan   angka – angka tersebut. Jika menghitung nilai dari 1 s.d 1000, pasti melelahkan juga. Lalu, apakah ada suatu program di komputer yang dapat menghitungnya dengan lebih mudah?

 

Jawabannya : ADA,

Metode yang digunakan kontrol perulangan. Dalam teknik ini, komputer akan menetapkan nilai awal perulangan dan nilai batas akhir dimana perulangan berhenti.  Penggunaannya pada bahasa pemrograman Pascal akan kita bahas berikut ini .

 

Dalam struktur kontrol perulangan, terdapat dua jenis perulangan yang dikenal, yakni :

1.       Unconditional looping, atau perulangan yang tidak menyertakan kondisi tertentu sebagai syarat terjadinya perulangan. Contohnya , struktur perulangan dengan for.

2.       conditional looping, atau perulangan dengan syarat sebuah kondisi harus terpenuhi. Contohnya struktur while dan repeat

 

Rumus perulangan for adalah sebagai berikut :

 

for variabel := nilai_awal to nilai_akhir do

begin

                {perulangan}

end;

 

 

contoh :

uses crt;

var x : integer;

begin

clrscr;

for x := 1 to 19 do

begin

                                write(x, ‘   ‘);

end;

readln;

end.

 

KET : x := 1, 1 disini sebagai nilai awal, 19 disini sebagai nilai akhir

hasil outputnya adalah sebagai berikut :

1   2  3  4   5  6  7   8  9  10  12  13  14  15  16  17   18  19 

 

Karena angkanya menaik dimulai dari angka 1 s.d 19, maka program diatas adalah bentuk perulangan menaik.

 

 

for variabel := nilai_akhir downto nilai_awal do

begin

                {perulangan}

end;

 

uses crt;

var x : integer;

begin

clrscr;

for x := 19 downto 1 do

begin

                                write(x, ‘   ‘);

end;

readln;

end.

 

KET : x := 19, 19 disini sebagai nilai akhir, 1 disini sebagai nilai awal.

 

Hasil outputnya seperti berikut ini :

19  18  17  16  15  14  13  12  11  10  9  8  7  6  5  4  3  2  1

 

Karena angkanya menurun dimulai dari  19 menurun ke angka 1 maka program di atas merupakan bentuk perulangan menurun.

 

Berdasarkan contoh diatas, kamu dapat memodifikasi kode program tersebut menjadi seperti ini :

uses crt;

var x : integer;

begin

clrscr;

for x := 1 to 19 do

begin

                                writeln( ‘smk negeri 1 lubuk pakam   ‘);

end;

readln;

end.

 

Jalankan program tersebut, maka hasilnya akan muncul tulisan : smk negeri   1 lubuk pakam sebanyak 19 x.

 

 

 

Kesimpulannya di perulangan for, baik menaik maupun menurun, kamu harus mengingat point pentingnya bahwa, perulangan wajib memiliki nilai awal dan akhir. Jadi dengan demikian , kamu tahu kapan program kamu akan berhenti. Program akan berhenti, jika nilai akhir terpenuhi.

 

 

 

Nah, kembali lagi di awal, bagaimana menghitung jumlah deret angka seperti berikut :

 

1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + …. + 100

 

Berikut ini kode nya.

uses crt;

var x , n, jumlah : integer ;

begin

jumlah :=0;

write(‘masukkan batas perulangan :’);

read(n);

for x := 1 to n do

                begin

                write(x, ‘+’);

                jumlah :=jumlah +x;

                end;

write(‘=’, jumlah);

readln;

end.

 

Silahkan dipelajari dan dipraktekkan ya, jika ada pertanyaan, silahkan ditanyakan. Isi kehadiran di kolom komentar di blog ini.

 

Komentar

  1. Muhammad Irfan Pratama , X TKJ A hadir.

    BalasHapus
  2. caprian Revaldo sitepu,X TKJ A harir

    BalasHapus
  3. Meriana Yulianti Siringo-Ringo Hadir

    BalasHapus
  4. Erindia Pratiwi , X TKJ A hadir.

    BalasHapus
  5. nama:gefira nur hidayah
    tkj b
    hadir

    BalasHapus
  6. Nama:Puja Amalia Br Purba
    Kelas:X TKJ B
    Hadir buk

    BalasHapus
  7. Puja Amalia Br Purba,X TKJ-B hadir.

    BalasHapus
  8. Riana khairunnisa,X TKJ B hadir

    BalasHapus
  9. Wisnu Syifa Ardhana, X TKJ B hadir

    BalasHapus
  10. dina maria sasnita Turnip
    X TKJ-A hadir

    BalasHapus
  11. Bintang sunni , X TKJ C hadir.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Risky Ramadan,X RPL Hadir

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Nazwa Dwi Devania, X-RPL (hadir)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PASCAL - Contoh Percabangan bersarang

KONSEP ALGORITMA

CONTOH PENGGUNAAN PROSEDUR PADA PASCAL